Satu Keluarga Numpang di Pundakmu? Begini Cara Biar Dompet Tetap Kuat
KEUANGAN & INVESTASI


Jika Anda merasa seperti sedang memikul satu keluarga di pundak Anda; tidak hanya keluarga inti, tetapi juga orang tua kandung, mertua atau bahkan sampai keluarga besar, saya ucapkan selamat datang di klub Sandwich Generation!
Buat sebagian orang, apalagi dengan budaya Indonesia, ini dianggap tugas mulia. Namun, tugas mulia ini sering kali datang dengan beban finansial yang luar biasa, sampai membuat dada Anda sesak sehingga sulit bernapas. Jangankan berpikir berhenti dari pekerjaan karena suasana kantor yang tidak kondusif, untuk santai pikiran pun sulit. Karena Anda menopang beban keuangan di pundak Anda, dan banyak orang bergantung kepada Anda, maka dompet Anda harus tetap kuat, begitu juga fisik dan mental Anda. Kalau nggak pintar-pintar, Anda bisa jatuh duluan, bukan hanya secara keuangan tapi juga fisik, apalagi mental Anda.
Mengapa Keuangan Anda Berisiko Jebol ?
Menjadi tulang punggung keluarga adalah peran yang sering kali datang tanpa "manual book." Anda harus belajar sambil jalan, dan sayangnya, kesalahan kecil bisa berdampak besar.
Dan berikut adalah beberapa alasan utama mengapa keuangan Anda jebol:
Tanggung Jawab Finansial yang Berlipat Orang tua yang sudah pensiun, mungkin tanpa tabungan yang memadai, atau bahkan tidak ada sama sekali dan juga tidak berpenghasilan. Anak-anak yang membutuhkan pendidikan dan kehidupan layak. Kebutuhan pribadi yang sering terabaikan.
Tidak Ada Rencana Keuangan yang Jelas Banyak yang hidup dari gaji ke gaji, berharap "semuanya akan baik-baik saja" tanpa perencanaan matang. Bahkan banyak orang yang saya kenal menerima gaji tetapi asal lewat karena harus membayar ini itu dan tidak bisa punya tabungan, bahkan ada yang menyambung kebutuhan hidup dengan kartu kredit.
Tidak Punya Proteksi Penyakit Kritis Satu kejadian sakit parah bisa menghentikan penghasilan Anda seketika. Dan fakta yang menyakitkan adalah lebih dari 90% orang Indonesia mengalami sakit kritis sebelum meninggal. Jika tidak ada proteksi, beban finansial bisa membesar.
Menunda Investasi untuk Pensiun "Masih lama kok pensiunnya," adalah kalimat yang bisa menghancurkan masa depan Anda. Tanpa persiapan, pensiun Anda bisa jadi lebih menakutkan daripada membesarkan anak.
Langkah Awal: Evaluasi Kesehatan Keuanganmu
Sebelum bicara solusi, Anda harus tahu dulu di mana posisimu sekarang. Coba jawab beberapa pertanyaan ini:
Apakah Anda punya tabungan yang cukup untuk tiga hingga enam bulan pengeluaran? Setidaknya bila terjadi sesuatu; entah akibat PHK atau kondisi tertentu yang membuat Anda tidak bisa bekerja dan menerima penghasilan, kebutuhan utama sehari - hari Anda dan keluarga tetap terpenuhi meski tidak maksimal.
Apakah Anda tahu ke mana perginya setiap rupiah dalam penghasilanmu? Banyak orang tidak pernah mencatat pengeluarannya sehingga tidak terasa uang kian menipis tapi resi pembelian memenuhi dompet Anda.
Apakah Anda sudah memiliki asuransi penyakit kritis untuk melindungi penghasilanmu? Banyak orang mengabaikan ini karena mereka berpikir kalau mereka akan sehat selamanya dan menganggap semua akan baik - baik saya. Apakah Anda juga berpikir demikian?
Berapa besar alokasi dana untuk pensiun setiap bulan? Upps, jangan - jangan hanya punya jaminan hari tua dari BPJS ketenagakerjaan dan belum pernah terpikirkan mengalokasikan sebagian penghasilan ke dana pensiun.
Jika jawabanmu banyak "tidak tahu" atau "belum," itu tanda bahwa Anda perlu segera mengambil tindakan.
Cara Mengelola Keuangan agar Tetap Kuat
1. Prioritaskan Proteksi Penyakit Kritis
Proteksi penyakit kritis adalah tameng terpenting jika penghasilanmu terbatas dan habis untuk pengeluaran. Kenapa ini penting?
Melindungi Penghasilan: Jika Anda sakit dan tidak bisa bekerja, asuransi penyakit kritis akan memberikan dana pengganti sehingga penghasilan tetap ada.
Mengurangi Beban Keluarga: Keluarga tidak perlu mengorbankan tabungan atau aset untuk membiayai pengobatan.
Penting bagi Anda untuk mempunyai perlindungan penyakit kritis yang mencakup penyakit berat seperti kanker, stroke, atau serangan jantung (coba deh cek riwayat kesehatan keluarga Anda dan segera siapkan segala kemungkinan terburuknya).
Nilai perlindungan penyakit kritis yang optimal tergantung pada kebutuhan pribadi, gaya hidup, dan tanggungan finansial Anda. Berikut beberapa langkah untuk menentukan jumlah yang tepat:
a. Estimasi Kebutuhan Penghasilan
Jika Anda tidak dapat bekerja karena sakit, berapa jumlah penghasilan bulanan yang perlu diganti? Kalikan dengan durasi waktu yang Anda perkirakan untuk pemulihan, misalnya, 2-5 tahun.
Contoh: Jika penghasilan bulanan Anda Rp 15 juta dan Anda ingin melindungi penghasilan selama 5 tahun, maka santunan yang dibutuhkan adalah: Rp 15 juta × 12 × 5 = Rp 900juta
b. Biaya Pengobatan
Tinjau biaya pengobatan untuk penyakit kritis di Indonesia, seperti kanker, stroke, atau serangan jantung. Rata-rata bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, tergantung tingkat keparahan dan fasilitas medis yang digunakan.
Estimasi biaya pengobatan: Rp 200 juta hingga Rp 2 miliar.
c. Utang dan Kewajiban Lainnya
Pastikan polis mencakup sisa utang (misalnya, KPR, kendaraan, atau pinjaman pribadi) agar keluarga Anda tidak terbebani jika Anda tidak mampu bekerja.
d. Dana untuk Keluarga
Tambahkan jumlah yang cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga Anda, termasuk biaya pendidikan anak, hingga kondisi keuangan stabil.
e. Rekomendasi Umum
Minimal: 3-5 kali penghasilan tahunan Anda.
Ideal: Rp1 miliar atau lebih, tergantung pada gaya hidup, tanggungan, dan risiko kesehatan.
Berikut ini saya berikan simulasi perlindungan penyakit kritis jika penghasilan Anda Rp 15 juta / bulan:
Pengganti penghasilan (5 tahun): Rp 15 juta × 12 × 5 = Rp 900 juta
Biaya pengobatan: Rp 500 juta (asumsi rata-rata)
Utang: Rp 200 juta
Dana tambahan untuk keluarga: Rp 400 juta
Maka total dana perlindungan yang Anda perlukan adalahh Rp 2 miliar
2. Susun Anggaran dengan Prinsip 50/30/20
50% untuk kebutuhan pokok: makanan, tagihan rumah, transportasi, dan lain-lain.
30% untuk keinginan: hiburan, jalan-jalan, atau belanja.
20% untuk tabungan dan proteksi: termasuk dana darurat, asuransi, dan investasi pensiun.
Jika penghasilan Anda benar-benar terbatas, fokuskan dulu pada proteksi dan dana darurat sebelum beralih ke investasi besar.
3. Bangun Dana Darurat
Dana darurat adalah fondasi keuangan yang stabil. Simpan setidaknya 3-6 bulan pengeluaran rutin dalam rekening terpisah yang mudah diakses. Dana ini akan menjadi penyelamat jika ada kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendesak.
4. Mulai Investasi untuk Pensiun Sekarang
Pensiun bukan hanya soal berhenti bekerja, tapi soal bagaimana Anda tetap hidup nyaman tanpa harus mengandalkan orang lain. Mulailah berinvestasi untuk pensiun secepat mungkin. Berikut beberapa opsinya:
Reksa Dana: Cocok untuk pemula karena mudah dan terjangkau.
Saham: Memberikan hasil tinggi, tapi membutuhkan pemahaman lebih.
Properti: Alternatif yang aman untuk jangka panjang.
Gunakan prinsip "pay yourself first," yaitu sisihkan minimal 10-20% dari penghasilan Anda setiap bulan untuk investasi pensiun.
5. Didik Diri Sendiri dan Keluarga tentang Keuangan
Ajari anak-anak Anda tentang nilai uang sejak dini, dan libatkan pasangan atau anggota keluarga lain dalam perencanaan keuangan. Ketika seluruh keluarga sadar tentang pentingnya pengelolaan keuangan, bebanmu sebagai tulang punggung akan terasa lebih ringan.
Jangan Menunda: Mulai Sekarang!
Anda mungkin merasa overwhelmed dengan semua langkah ini, tapi jangan biarkan itu jadi alasan untuk menunda. Mulailah dengan satu langkah kecil hari ini. Misalnya:
Hubungi agen asuransi untuk membahas proteksi penyakit kritis yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Buka rekening tabungan khusus untuk dana darurat.
Sisihkan Rp 100.000 pertama untuk investasi pensiun.
Ingat, tindakan kecil yang konsisten jauh lebih baik daripada rencana besar yang tidak pernah terlaksana.
Menjadi tulang punggung keluarga adalah tugas mulia yang penuh tantangan. Tapi Anda bisa menjalani peran ini dengan lebih tenang jika keuangan Anda kokoh. Proteksi penyakit kritis adalah langkah pertama yang tidak bisa ditawar lagi, karena ini menyelamatkan Anda dari kemungkinan terburuk.